New York After The Rain - Vira Safitri || BOOK REVIEW

Friday, March 25, 2016

Judul: New York After The Rain
Penulis: Vira Safitri
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Desain Cover: Marcel A.W
Editor: Irna Permanasari
Terbit: Mei 2015, cetakan pertama
ISBN: 978-602-03-1506-5
Tebal: 288 Halaman
Harga: Rp. 60.000

Ketahuilah, seseorang akan melakukan apapun untuk orang yang dicintainya. Apa pun...

Julia Milano adalah seorang editor dari penerbit BlackInk yang terkenal di New York. Ia sangat mencintai pekerjaannya dan tidak mungkin untuk meninggalkan BlackInk. Jacob Pierce juga salah satu alasannya. Anak pemilik penerbitan tersebut sudah membuat Julia Milano mencintainya bertahun-tahun lalu. Tetapi Jacob Pierce adalah sosok lelaki seperti lainnya. Terlalu banyak dikagumi oleh wanita, yang membuat Julia Milano tahu bahwa rasanya mustahil untuk memiliki rasa yang sama.

Jane Martin, penulis bestseller terbitan BlackInk yang tak pernah diketahui. Semua orang yang membaca karyanya hanya tahu sebuah nama tanpa wajah atau identitas lain. Mungkin mudah bagi Jane Martin untuk menunjukkan dirinya di depan pembaca yang menunggu karya-karyanya. Tapi tidak dengan Julia Milano. Satu orang dengan dua nama yang berbeda. Jika BlackInk tahu rahasianya, ia akan dikeluarkan. Entah sebagai seorang editor atau penulis. Yang pasti Julia Milano tahu, bahwa ini semua salah.

Ethan Hall, sutradara terkenal yang memilih karya Jane Martin untuk di filmkan. Tunangan dari Miranda Williams ini merasakan sesuatu yang janggal. Terlalu banyak misteri tentang Jane Martin. Dan kepedihan akibat ditinggalkan seorang adik lelaki membuat Ethan pingin balas dendam. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuatnya seperti hidup kembali dan rasanya salah. Ia jatuh cinta terhadap Julia Milano.

Yang membuat Julia Milano tidak kalah heran adalah Jacob Pierce menyatakan perasaan kepadanya, tetapi lelaki itu akan menikah dalam waktu dekat. Dan Ethan Hall pun diposisi yang sama. Saat kebongkaran mulai terkuak. Apa yang harus Julia Milano lakukan? Melepaskan karirnya atau cintanya?


“Tanpa harus saling memiliki, tapi keadaan membiarkan kita mengetahui perasaan yang pernah hadir di diri kita masing-masing. Dan itu sudah cukup untukku.”

Akhir-akhir ini lagi seneng banget baca Amore, walaupun konflik yang ditampilkan memang berat tetapi rasanya saat nutup buku ada sesuatu yang ngga kepikiran tentang ide cerita. Kerennya kelewatan!

New York After The Rain adalah karya pertama yang baru kubaca dari Vira Safitri. Meski yang pertama, tetapi novel ini membawa kesan baik untuk membaca karya yang lainnya. Aku sangat suka gaya tulisannya, karena tidak terkesan mengada-ngada dan sangat enak saat dibaca tidak mutar-mutar atau bertele-tele. Klop banget deh di akunya :D

Didalam novel ini kamu akan banyak bertemu dengan tokoh, ya walaupun hanya dibeberapa bagian tapi mereka sangat penting untuk mendukung cerita. Dan yang membuatku sebenarnya kurang suka. Nama pemeran pembantu sangat susah untuk dihafalkan, bule sekali. Ya namanya juga di Amerika hehe. Contoh: Abigail Williams, Rebecca Taylor, Brianna, Luke, Samantha, Andy, Robert, dll. Dan penjelasan dari beberapa karakter sangat kurang. Malah kehadirannya kurang terasa.

Ngomong-ngomong tentang tokoh, aku sangat suka sekali dengan karakter Ethan Hall. Ambisius, dingin penuh misteri gitu deh. Tapi tenang aja kok, lama-kelamaan keliatan juga diam-diam romantis kebangetan! Walaupun ada beberapa bagian yang rasanya tokoh ini terasa dibuat-buat tetapi pergolakan batin dalam tokoh ini bikin salut banget!

Tentang tokoh yang terasa nyata, rasanya sangat kurang. Tetapi para tokoh yang memiliki karakter berbeda-beda yang bikin ngga ngebosenin. Menurutku sendiri itu daya tarik, selama karakter mengalami kemajuan , masalah nyata atau tidak nyata lupain aja dulu :D

“Cinta adalah ketika kau memilih memendam perasaan untuk orang yang kaucintai, namun diam-diam tetap mengharapkannya, meski ia sudah memiliki orang lain di sisinya.”

Dari awal novel ini sungguh membuat bertanya-tanya. Sampai ditengah halaman pun, jawaban atas kejadian yang terjadi di prolog belum dijelaskan. Yang membuat bersyukur cerita ini tidak terlalu banyak basa-basi, penulisnya berhasil membuat rasa penasaran kita lebih bertambah dan ingin membacanya dalam sekali duduk tanpa sempat menutup.

Selain itu, banyak sekali adegan yang awsosweet… walaupun sederhana aja sih, tapi kalo dirasakan itu bakal jadi kenangan ngga terlupakan.

Salah satu adegan yang ngga kepikiran banget...
Saat Julia Milano yang memilih pulang padahal syuting belum selesai, ia harus datang ke ulang tahun orang tua Jacob Pierce. Terlebih lagi, Jacob Pierce sangat mengharapkan kedatangannya. Tapi baru beberapa langkah, ia melihat balon balon property shooting terbang di sekitar jembatan Wards Island. Julia Milano bermaksud untuk menangkapnya, tetapi tanpa disadari ia terjatuh dari jembatan tersebut. Ethan Hall yang melihat kejadian itu, langsung menyelamatkan Julia Milano dengan ikut menceburkan diri.
Menurutku duh, aku juga mau keren banget tapi pas cari gambar lokasi jembatan dan pikir-pikir eh, kok bisa sih kejadiannya begini serem amat. Aku kira itu hanya jembatan kecil yang berarti sungainya pun tidak terlalu lebar dan dalam. Tetapi kalo jembatannya seperti ini, namanya bunuh diri. Tapi entah menurut kalian hehe.

“Aku tidak tahu perempuan bisa nekat menceburkan dirinya ke sungai kalau seseorang menghalanginya menemui laki-laki yang dicintainya.”

Setelah adegan yang rasaku sangat heroik sekali. Ada beberapa hal dalam New York After The Rain ini:
• Miranda Williams terlalu tua menurutku, perempuan berusia 40 tahun dan bertunangan dengan Ethan Hall yang dibayanganku masih "astaga". Memang tidak ada persaingan antara Julia Milano dan Miranda Williams. Tapi aku langsung tidak menyetujui hubungan antara Ethan dan Miranda seperti ibu dan anak sekali.
• Abigail Williams, dikatakan kalo dia juga berdekatan dengan Jacob Pierce tetapi saat Jacob akan bertunangan, sosok ini tidak hadir dan malah muncul saat Ethan sakit dan bilang ia membenci Julia Milano dulu. Karakter ini sangaaaaaat kurang penjelasan.
• Ada satu tokoh pemeran utama film “Goodbye Auntumn”. Entah mengapa sosok perempuan ini tiba-tiba sangat tahu tentang apapun. Seakan sudah berteman lama dengan Julia Milano, padahal disaat itu juga ia baru muncul.
• Naskah Rebecca Taylor yang belum selesai. Dikatakan bahwa Julia Milano menjadi editor dari Rebecca, dan diakhir dia bilang akan menyelesaikan naskah itu. Tetapi tidak ada tanda-tanda ia mengerjakan atau mengumpulkan tugas itu. Kasian sekali ya naskahmu becca :(

Walau terkesan penuh akan konflik, tetapi novel ini sanggup bikin kita juga merasakan dilemanya. Cinta yang dihadirkan tidak terkesan biasa, malah menurutku cinta disini pengecut sekali. Seakan-akan butuh waktu yang tepat untuk menyatakan perasaan. Geregetan apalagi saat kamu sudah bertemu dengan Jacob, pingin aku jambak deh rambutnya.

Novel ini aku rekomendasikan kepada kalian yang masih bimbang dengan perasaannya sendiri. Julia Milano mungkin akan membantumu memilih, mana yang kamu cintai sebenarnya. Jangan sampai terlambat, karena cinta tidak membutuhkan waktu yang tepat.
Happy Long Weekend guys!
"Kalau cinta mirip patah hati seperti katamu, mungkin ia menyerupai penyesalan. Selalu datang belakangan, hadir saat sudah kehilangan, dan terasa sakit ketika baru menyadarinya."

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS