Dilan dia adalah Dilanku Tahun 1990 || Book Review

Friday, February 19, 2016


Judul: Dilan dia adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Ilustrasi sampul dan isi: Pidi Baiq
Penyunting naskah: Moemoe dan Huda Wahid
Penyunting Ilustrasi: Pidi Baiq
Desain sampul: Kulniya Sally
Layout sampul dan seting isi: Tim Artistik dan Deni Sopian
Terbit: April 2014
Cetakan ke: 16 - Agustus 2015
Tebal: 332 halaman
ISBN: 978-602-7870-41-3
Harga: Rp. 69.000,-

"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja."
(Dilan 1990)
"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan menghilang."
(Dilan 1990)
"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli."
(Milea 1990)


Sekolah itu adalah tempat yang banyak menyimpan kenangan. Terutama menyangkut dengan seseorang yang aku cintai, yang pernah selalu mengisi hari-hariku di masa lalu, yang malam ini kisahnya ingin aku ceritakan padamu.

Sejak kepindahan Milea ke Bandung, hidupnya berubah secara perlahan--tidak akan pernah sama lagi. Kategori anak baru dan kecantikannya membuat semua orang tau siapa Milea Adnan Hussain--yang akrab dipanggil Lia. Tapi kehidupannya berubah bukan karena ia menjadi terkenal atau semacamnya. Tetapi karena lelaki yang bernama Dilan. Ia mempunyai maksud untuk mendekatkan diri ke Lia. Mungkin Lia akan dengan senang hati untuk mempersilahkannya, tetapi semenjak ia mengetahui bahwa lelaki itu merupakan anggota geng motor, ia mulai menyadari tidak seharusnya mengijinkan lelaki seperti itu dikehidupannya. Lelaki pembuat onar yang taunya hanya membuat kerusuhan. Lelaki yang hanya bisa mencelakakan dirinya sendiri dan merasa berkuasa.

Entah mengapa Lia merasa, jika Dilan berbeda. Dilan tidak sama seperti anggota geng motor lainnya. Dilan hanya akan bertindak jika merasa tidak dihargai atau dianggap rendah. Dilan hanya membela kebenaran. Dilan hanya… Dilan… Nama Dilan selalu terbayang-bayang disetiap tidur Milea. Mungkin itu tidak akan terjadi kalau saja Dilan tidak berhasil membuat Milea merasa nyaman tanpa disadari. Membuat Milea selalu membutuhkan Dilan. Jika tak ada Dilan, semua akan terasa hambar, tidak akan ada yang membuatnya terkejut dengan tingkah laku lelaki itu untuk membuat Milea Bahagia. Tidak akan ada lagi cara menunjukkan cinta ala Dilan yang sangat berbeda dengan lelaki lainnya. Tidak akan ada lagi Dilan. Dilanku. Milikku.

Sesaat Milea sadar, jika rasa penasarannya terhadap kehidupan Dilan membawa harapan besar untuk timbulnya cinta, membawanya menuju entah pada kesengsaraan atau kebahagiaan. Karena masih ada lelaki lain di Jakarta yang mempunyai hubungan dengannya. Hubungan yang tidak bisa dikatakan sebentar. Hubungan yang membuat Milea goyah karena cintanya kepada Beni—kekasihnya mulai pudar. Tapi ia tak bisa mengatakan itu kepada Beni ataupun Dilan.

Jadi apa yang harus Milea lakukan sekarang?
Mempertahankan Beni dan melupakan Dilan?
Atau Melepas Beni dan mengungkapkan kepada Dilan jika ia telah jatuh cinta?
Atau merelakan keduanya?
Apa yang harus Milea lakukan?!!!
Novel remaja yang lagi ngehits banget di tahun 2015 kemarin. Setiap ngecek status di line atau instagram, hampir semua teman pada foto sama buku Dilan atau nulis quote-quotenya gitu. Jadilah menggunggah rasa keingintahuan akan “Buku apa sih ini? Sampe kalangan anak SMA pada baper sama yang namanya Dilan?”
Dan sungguh novel ini memang berhasil merebut hati! Benar-benar membuat mabuk kepayang sama tingkah Dilan yang memang gelo, euy! Dan benar-benar tidak menyesal untuk membeli novel yang masuk kategori bestseller ini. Aku sangat puas!

Aku tidak bisa mengatakan bahwa saat itu aku sudah mencintainya tapi kupikir aku sedang menuju ke sana.

Cover
Sangat sederhana. Dengan latar berwarna biru… muda? Bukan. Biru navy? Bukan juga. Biru ya pokoknya biru kalemlah, tidak terlalu ngejreng sekali. Seperti cover lusuh gitu, mungkin biar terasa seperti tahun 90-an. Dengan gambar tokoh yaitu Dilan bersama dengan motornya! Hm. Walaupun sederhana tapi berasa sangat pas dengan cerita dan covernya tidak terlalu buruk. Malah kalau terlalu heboh, aku merasa tidak akan terbawa dengan suasana saat membacanya.
Cover sebelumnya:
"Harusnya dia mundur daripada harus kecewa karena cinta yang tak sampai."

Penokohan

Kukira tokoh yang ditampilkan hanya segitu, sesuai dengan penggambaran ilustrasi. Tetapi masih sangat banyak tokoh-tokoh yang lain. Mungkin Ilustrasi tersebut menunjukkan para tokoh yang mempunyai peranan penting walau hanya sebagai tokoh pembantu. Tentang tokoh pembantunya, ada beberapa karakter yang sangat kurang ditonjolkan.
Aku kurang paham dengan sosok Nandan. Sangat tidak terasa tentang tokoh ini, padahal ia mempunyai peranan penting karena menyukai Milea juga.
Setelah itu Beni yang menurutku juga memilliki andil yang penting tentang perasaan Milea. Tapi saat membaca tokoh Milea bersinggungan dengan Beni, seperti WUS! BLAM! Hilang. Selesai. Walau sangat terasa bagaimana sakit hatinya Milea dengan Beni, tapi ya seperti itu:(
Dan tokoh pembantu lainnya yaitu Kang Adi sangat terasa sekali. Sampai-sampai aku kesal sendiri sama tokoh yang tidak peka ini. Benar-benar terasa menjengkelkannya.
Untuk pemeran utama? Milea berhasil diserta Dilan yang bikin nyaris ketawa sampai mau nangis! Hahahahaha.

Kukira dia mengerti, bahwa semua itu kulakukan adalah karena aku sayang padanya. Atau itulah dirinya? Dia yang pandai menutupi perasaan aslinya, agar aku merasa tidak bersalah dengan apa yang sudah kulakukan padanya.

Alur
Alur yang digunakan dari maju ke mundur dan perlahan mulai maju kembali. Seperti menceritakan tentang masa lalu, Flashback gitu. Alur yang disajikan sangat pas! Layaknya kita membaca buku diari seseorang secara terang-terangan. Sangat tidak terduga.
Latar
SANGAT TERASA SEKALI! Aku berhasil diajak ke tahun 90 yang jelas aku belum lahir hehe. Tapi penyajiannya..."AKU MAU LAHIR SEBELUM TAHUN 90-AN KARENA SANGAT 5^hk!@#" penggambaran suasana sangat terasa nyaman ditahun itu. Benar-benar mengasyikkan masa sekolah anak tahun 90-an. latar tempat pun terasa nyata, atau mungkin memang nyata? Seperti tempat jualan Bi Eem yang dipenuhi anak gengster berbagai sekolah. Aku berhasil membayangkannya dengan ilustrasi yang disampaikan pun sangat membantu! Apalagi dengan 'Jalan Milea' rasanya seperti ingin mengunjungi Bandung tapi bukan ditahun ini.

Kesalahan
Kalimat yang ditampilkan bersih dari typo. Mungkin kesalahan ada diberbagai kata penempatan spasi.
Setelah itu dihalaman 277 saat Milea menanyakan kepada Dilan “Kamu kemaren mau nyerang?” padahal hari itu adalah hari penyerangannya yang dilakukan sekitar siang atau sore hari. Dan percakapan itu terjadi saat malam hari. Tentu harusnya "Kamu tadi siang(atau sore) mau nyerang?"

M: “Kalau aku marah ke kamu?”
D: “Baguslah.”
M: “Bagus? Biar aku gak mau ketemu kamu?”
D: “Biar jadi ujian buat aku, bisa enggak membuat kamu menjadi tidak marah.”
M: “He he he. Kamu pasti bisa. Aku yakin ….”
D: “Tugasku membuat kamu senang.”
M: “Kalau tidak bisa membuat aku senang?”
D: “Berarti, aku gagal menjadi orang yang menyenangkanmu.”

Dan saat kamu membaca novel Dilan, jangan kaget ya! Kamu akan diajak mendengarkan kisah seseorang yang butuh sandaran. Seperti tempat curhat dan Milea butuh kamu untuk mendengarkan! Karena ini menggunakan POV pertama dari Milea-nya sendiri. Mungkin akan terasa datar saat diawal, tapi dibagian selanjutnya, novel ini tidak akan sanggup kamu tutup jika tidak terdesak sesuatu. Seperti cerita Milea harus kita dengarkan sampai habis!

Apa yang dia lakukan benar-benar istimewa, sesuatu yang berbeda yang tidak pernah terpikir orang lain. Sesuatu yang selalu berhasil untuk membuatku merasa sangat dicintai, merasa sangat dihargai dengan cara istimewa dan dengan cara yang tidak biasa.

Sangat tidak menduga. Walaupun bukan novel pertama yang kubaca layaknya diari. Tetapi kali ini aku tidak bosan untuk membaca berkali-kali. Seperti sosok Dilan itu nyata malah sangat nyata. Banyak tokoh lelaki yang digambarkan layaknya malaikat dengan kelebihan yang sangat luar biasa. Tetapi tokoh Dilan walau dibilang tidak terlalu ganteng dan pembuat onar, berhasil merebut sebagian besar kaum wanita di kalangan SMA sekarang. Wow! Dilan bukan lelaki yang akan membawakan bunga setiap Milea marah. Memberi coklat saat ingin bertemu. Dilan lebih dari itu semua!

Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melainkan oleh sikap dan perbuatannya.

Kalo disuruh memilih untuk bagian mana yang paling kusuka, aku tidak tahu kalo hanya memilih satu. Karena banyak sekali bagian-bagian saat Dilan melakukan pendekatan dengan Milea yang berhasil membuatku sendiri menjadi sosok Milea. Perlakuan dan perkataan Dilan sepert membius kaum hawa gitu hehe.
Tapi bagian yang menurutku rasanya seperti 'Wanita yang paling bahagia di bumi' jika ada yang seperti itu secara nyata adalah saat Anhar menampar Milea tanpa sengaja. Dan dilan yang tidak masuk sekolah mengetahui hal itu, langsung pergi ke sekolah untuk menghajar Anhar yang berani menyentuh Milea dengan kasar. Saat di ruang kepala sekolah pun, dia bilang "Kepala Sekolah berani nampar dia, kubakar sekolah ini!"
Dan sungguh! Ya ampun Dilan segitu banget sih demi cewek :3
Milea selalu mengatakan bahwa Dilan bukan jagoan, bukan superman, dia hanya anak SMA biasa yang selalu menghargai orang lain. Jika orang tersebut tidak melakukan kesalahan, tidak mungkin Dilan berani memukulnya.
Mungkin tokoh Dilan cuman fiksi. Tapi alhamdulillah, sosok-sosok seperti Dilan telah merangkap menjadi sahabatku dan itu sangat menganggumkan ;D

Banyak pesan yang bisa didapatkan dari novel ini:
*) Jangan menilai seseorang dari luarnya atau mungkin mendengarkan kabar yang beredar. Jika kau tidak tahu apa-apa tentangnya jangan langsung menghakimi.
*) Jika ingin dihargai, hargailah orang lain.
*) Tidak semua orang mempunyai pikiran yang sama denganmu. Apa yang menurutmu terbaik untuknya bisa jadi sangat menyakitinya.

Cerita mereka tidak berhenti sampai ditahun 1990. Masih panjang perjalanan cinta antara Milea dan Dilan. Sangat banyak yang ingin Milea beritahukan kepadamu. Lalu, kisah mereka pun berlanjut.

Tapi biar bagaimanapun, itu adalah harinya, di mana dan kapan pun, setiap aku mengingatnya, aku akan langsung tersenyum.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS