Interview with Nathalia Theodora [1]

Sunday, June 26, 2016

What's up, gengs?!
Kembali lagi dengan blogger super duper absurd yang nggak jelas maunya apa, jadi aku membawa sesuatu yang baru di halaman blog ini #UWWOOOOO

Seperti judulnya 'Interview with Nathalia Theodora', beberapa waktu lalu aku mempunyai waktu, salah, Nathalia Theodora yang membuang-buang waktunya untuk menjawab pertanyaanku isinya kepo kebangetan.
Sebetulnya ini project yang ada di Official Acoount Line punya aku, bukan, aku hanya admin. Aku ngasih saran, "Kenapa kita nggak buat acara #TanyaPenulis kan bisa deket sama adder sekaligus penulis lainnya?" dan TARATARATAAAA~
Alhamdulillah sampai sekarang project ini masih berjalan dan juga dibantu para admin lainnya. /prokprokprok/

Karena ini yang pertama, maafkan aku banyak cerita tentang sejarah interview ini muncul terlebih dahulu, tetapi kalau kamu mau skip bisa kok, karena perkataanku memang nggak ada yang penting hehe /Slap.

Dan kalau ada yang nanya, "Kan sudah di posting di OA kamu, kenapa di blog ini juga?" dan jawabannya adalah, "Banyak penulis yang nggak pakai aplikasi line, dan pasti nggak semua orang juga pakai aplikasi itu apalagi add OA aku kan? Jadinya aku juga posting di sini. Tetapi... yang aku post, tentu saja penulis yang wawancara sama aku. Bukan di wawancara admin lain. Dan kalau aku taruh di sini, semua orang bisa baca. Nggak boleh pelit-pelit kalau sudah dapat ilmu, Kak :p"

Tanpa banyak basa-basi lagi, inilah beberapa pertanyaan yang sudah dijawab oleh Nathalia Theodora. Selamat menyimak! *simak baik-baik loh, biar dapet hikmah :))*

Q: Pertanyaan
A: Jawaban

Q: Ceritakan sedikit awal Mba Nathalia tertarik menjadi penulis?

A: Aku mulai menulis sejak smp, karena terinspirasi dari R.L. Stine, yang buku-bukunya sudah kubaca sejak sd. Awalnya, cuma nulis untuk diri sendiri aja, karena masih ngga pede dengan tulisanku. Lalu aku beranikan diri untuk kasih teman-temanku baca, dan ternyata mereka suka. Genre pertama yang kucoba untuk tulis adalah thriller, setelah itu fantasi. Aku ngga pernah nulis romance, kecuali pas udah kuliah dan itu pun masih teenlit. Baru serius menekuni dunia menulis justru tahun 2013 untuk ikut lomba seri bluestroberi yang diadakan ice cube, dan puji tuhan bisa menang juara 3.

Q: Tema bad boys sedang booming akhir-akhir ini, apa alasan Mba Nathalia membuat cerita badboys atau ada alasan lain?

A: Justru awalnya ide naskah badboys datang dari adikku, yang kepingin cerita ala Korea. Jadi awalnya, naskah badboys itu setting-nya di Korea. Karena masih gak terbiasa nulis dengan setting di luar negeri, akhirnya kutulis ulang dan kuganti setting-nya di Indonesia. Aku sih selalu nulis apa yang ingin kutulis aja, jadi gak lihat apa sedang booming atau gak. Mungkin kebetulan aja tema badboys sedang booming pas novelnya terbit.

Q: Mba Nathalia seorang penulis romance, pernah ngga mengalami kebosanan karena penulis romance cukup banyak dan tentu saja banyak ide yang telah dipakai?

A: sebenarnya aku nggak mengkhususkan diriku nulis di satu genre aja, melainkan nyoba semua genre. Tapi kebetulan novelku-novelku yang udah terbit kebanyakan romance, kecuali novel keempatku, sleepover, yang bergenre thriller. Antologi cerpen yang kutulis bareng rekan-rekan penulis yang lain justru kebanyakan horror. Kalau thriller justru genre favoritku, di atas romance. Tapi meski begitu, aku nggak pernah bosan nulis romance. untuk ide, memang nggak ada yang benar-benar baru, tergantung gimana kita mengolahnya aja.

Q: Pernah terbebani saat menulis nggak, Mba? Mungkin karena deadline atau belum ada waktu luang? Dan menyikapinya bagaimana?

A: Dulu, aku penulis yang ngandelin mood, jadi kalo nggak mood, susah banget mau nulis satu kaliamt aja. Cara mengatasinya, aku coba untuk rutin nulis setiap hari, nggak apa-apa meski sehari Cuma satu paragaph, yang penting nulis. Dan aku juga coba pasang deadline untuk diri sendiri, biar penulisnya nggak mundur terus. Selama ini, cara itu cukup efektif untukku. Karena kalau sampai aku membandel dan sehariaja nggak nulis, pasti bakal kepikiran, dan besok-besoknya mulai nulis lagi deh.

Q: Mba Nathalia termasuk penulis yang suka mengerjakan lebih dari satu cerita di waktu bersamaan? Jika iya, bagaimana membagi waktunya?

A: Gak, aku cuma bisa nulis satu naskah di satu waktu. Pernah nyoba nulis lebih dari satu, tapi akhirnya malah yang satu terbengkalai. Karena bagiku, waktu nulis satu naskah, aku harus bener-bener menyatu sama karakternya dan ceritanya, makanya nggak bisa di bagi-bagi sama naskah yang lain, karena takut feel-nya ke campur-campur. Kecuali mungkin kalau naskah yang satu cuma perlu di edit, baru bisa kubarengi dengan naskah yang lain.

Q: Tips cara membuat pembaca tertarik dengan cerita romance yang kita buat?

A: Seperti yang sudah kubilang di atas, nggak ada ide yang benar-benar baru, apalagi untuk naskah romance yang udah ada banyak banget. Tips menyiasatinya sih, coba tambahkan sesuatu yang beda dalam naskah kita, dan perdalam karakter-karakternya, terutama chemistry antara dua tokoh utamanya. Jangan cuma dibuat ketemu-jatuh cinta-selesai, tapi “siksa” mereka dulu, buat konflik-konflik yang berarti, yang bisa membangun chemistry di antara mereka, dan membuat pembaca yang membaca jadi merasakan “perjuangan” mereka, dan membuat mereka jadi “dekat” dengan pembaca juga. Seenggaknya, itu yang biasa kulakukan kalo nulis romance.

Q: Pesan-pesan buat penulis baru?

A: Jangan turutin mood, dan jangan gampang menyerah. Aku tahu nulis itu susah, apalagi menyelesaikannya. Yang sering kurasakan pas awal-awal nulis dulu, dan mungkin juga dirasakan penulis-penulis baru, begitu udah masuk ke tengah-tengah tulisan, jadi mandek, males lanjutin, atau pingin ganti naskah lain. Jangan diturutin keinginan seperti itu, karena yang ada, kita nggak akan menyelesaikan apa-apa.

Buat outline sebelum nulis, terutama untuk yang suka mandek, untuk memperkecil kemungkinan mandek di tengah-tengah karena nggak tahu mau nulis apa lagi. Selesaikan apa yang udah di mulai, biar semalas apapun. Dan kalo sudah selesai, jangan lupa self-editing, perminim typo, sebelum dikirim ke penerbit.

Menunggu jawaban penerbit mungkin bisa berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, maka itu kuncinya hanya satu: sabar. Dan kalau ternyata ditolak, coba revisi dan kirim ke penerbit lain. Kadang bukan karena naskah kita jelek, tapi nggak cocok aja sama penerbitnya. Contohnya, naskahku sendiri ada yang ditolak dua penertbit, sebelum diterima di penerbit yang ketiga. Ada juga penerbit yang nolak satu naskahku, tapi menerima naskahku yang lain. Terus menulis ya, dan jangan pernah patah semangat.

Itulah beberapa pertanyaan yang sudah dijawab oleh Nathalia Theodora. Mungkin ada beberapa pertanyaan yang nggak berbobot /maafkan.
Ohiya, ngomong-ngomong kalian tahu ngga sih siapa Nathalia Theodora? dan kenapa aku bawa-bawa BadBoys segala?

Jadi Nathalia Theodora adalah penulis dari serial Bad Boys, memang belum kesampaian baca ceritanya, tetapi liat dari sinopsis itu bikin ngiler. Sudah masukin di whislist tapi nggak pernah dapet /lah kok curhat.
Nathalia Theodora juga penulis dari buku Sleeopver, Alpha, 100days dan Someone Remember.

Sampai di sini dulu untuk interview kali ini. Semoga Mba Nathalia ngga kapok dikepoin sama aku /dor. Dan kalian ngga bosen baca tulisan anak kurang kerjaan ini mwehehe. Sayonara!

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS