Memilih Cinta bersama "Morning Breeze" || BOOK REVIEW

Thursday, March 17, 2016

Judul: Morning Breeze
Penulis: Viera Fitani
Penerbit: Elex Media Komputindo
Editor: Afrianty P. Pardede
ISBN: 978-602-02-5983-3
Terbit: 18 maret 2015, cetakan pertama
Tebal: 264 Halaman
Harga: Rp. 47.800

Fabian Aganta, dokter tampan yang kelebihan hormon ramah dan baik hati sukses membuat suster Dinasty--yang baru saja menjadi asistennya--sebal setengah mati. Tapi sungguh tak disangka, di balik kelakuannya yang menyebalkan, dokter ganteng itu ternyata menyukai Dinasty yang selalu cemberut dan mengeluh setiap pekerjaan yang disuruhnya. Dirga, seseorang dari masa lalu Dinasty datang tepat ketika Fabian menyatakan perasaannya pada wanita itu. Seseorang yang sangat Dinasty cintai dan dinanti-nantikan karena kepergiannya yang tiba-tiba. Mungkinkah Dinasty akan menyukai Fabian dan meninggalkan orang dari masa lalunya? Atau Fabian-lah yang dipilih Dinasty untuk menemaninya seumur hidup?
“Dinasty, angin pagi adalah favoritku.
Dia bisa berembus begitu kencang,
Menyejukkan, namun terasa hangat karena sinar matahari yang muncul.
Begitulah kamu bagiku.
Menyejukkan dan menghangatkan di saat bersamaan.
And whatever happens, you’ll always be my morning breeze

Kesel, jengkel, muak jadi satu saat selesai baca. Bawaannya mau pake capslock biar tau, kalo aku lagi geregetan banget sama Morning Breeze ini! Selamat Mba Viera, berhasil buat aku penasaran setengah mampus dengan ombak percintaan segitiga yang dibawa akan berakhir bagaimana. Sangat tidak terduga dengan akhirannya, semua dugaan aku salah besar! Speechless. Pingin teriak deh, bikin frustasi ini novel. Kalian patut membacanya untuk membuktikan perkataan aku salah atau benar, dan aku yakin tidak akan menyesal deh! Jengkel sih pasti karena dipermainin terus di setiap halaman hehehe...
Miris rasanya, saat aku setengah mati berusaha membuatnya tersenyum dan tertawa, ada pria lain yang dengan sengaja membuatnya terluka.
Sebagai karya pertama yang berhasil menembus penerbit, novel ini adalah awal yang baik. Selesai membaca, pasti akan timbul pertanyaan “Apa ada karyanya yang lain?” well, sepertinya membaca “Railway In Love” yang merupakan karya kedua Viera Fitani patut dicoba juga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Morning Breeze terbilang lebih telling daripada showing dan itu yang membuat terlalu banyak basi-basi. Walau cerita ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara mudah tetapi Mba Viera memilih untuk menggali lebih dalam setiap karakter dan itu sangat berhasil!

Jadi kalau kamu mulai bosan dibeberapa bagian, langsung loncat deh ke bab selanjutnya. Pasti dibuat penasaran kenapa bisa berbeda dengan yang dipikirkan… Novel ini banyak menjebak. Aku sendiri sempat tergoda untuk langsung ke epilog karena konflik yang tidak ada habis-habisnya. Tapi aku berhasil mengalahkan penasaranku dan hanya bermain dengan pemikiranku sendiri yang hasilnya not bad lah :D

Novel ini menggunakan alur campuran. Percintaan antara Dirga dan Dinasty patut di perlihatkan untuk tidak membuat bertanya-tanya bagaimana cara mereka bertemu, berpacaran hingga Dirga memilih pergi. Saat throwback, kalimat diubah menggunakan italic. Jadi bagi kamu yang suka pusing sama cerita yang kembali ke masa lalu langsung menyatu dengan masa sekarang, tidak akan terjadi dalam novel ini.

Semua karakter cukup bersinar dan mempunyai bagian yang sama. Baik Dirga, Fabian dan Dinasty. Dengan karakter yang cukup kuat itu, aku merasakan apa yang mereka rasakan jika melakukan apapun akan salah. Dilemanya sangat terasa!

Karakter Dinasty seakan nyata -dan gila… enak banget sih direbutin 2 cowok ganteng hiks-. Dinasty adalah sosok perawat yang sangat baik sekali, walau stok sabarnya untuk pasien Fabian sangat kurang (justru kalo dia sabar, ngga akan ada bagian yang bikin ngakak).
“Jangan pernah mencoba menebak isi hati dan pikiran seorang wanita. Sehebat apa pun dirimu, kemungkinan salahnya lebih dari 70%. Dia bisa saja baik-baik, tapi di dalam hatinya dia hancur. Dia bisa saja terlihat bahagia secara fisik, tapi belum tentu secara mental.”
Fabian adalah dokter idaman, aku malah penasaran dokter dimana sih yang masih lajang terus ganteng dengan antrian pasien ibu-ibu ganjen yang pingin disentuh sama si dokternya? Rumah sakit dimana yang ada dokter begitu? Masalahnya aku mau ikutan ngantri ahaha. Fabian ini sosok cowok penunggu, dia rela nunggu Dinasty untuk bisa ngelupain pacarnya itu dan berpaling ke dia. Walau harus dengan berbagai cara...

Sedangkan Dirga asdfghjkl apa-apaan karakter ini! Benar-benar malaikat… sampai malaikatnya, dia ngga punya kekurangan. Peduli banget sama perasaan cewek, bikin baper apalagi waktu dia sama Dinasty pertama kali ketemu. Walau sinetron abis, tapi aku juga mauuu sosweet! Dirga adalah tipikel yang keras kepala tetapi memikirkan masa depan dengan sangat baik. Ngomong-ngomong, Dirga seorang kapten loh! Dia ikutan perang-perang yang masih terjadi diluar negeri gitu, duh… tambah tjakep! Uh, ngga usah pacar deh… punya abang kayak dia juga mau kok! Hihihi Dirga adalah karakter favoritku, karena dia punya alasan yang jelas kenapa dia ninggalin Dinasty gitu aja dan kenapa baru sekarang kembali. Gentle abis!
Dan tentang bagian yang sangat kusuka itu, saat Dinasty dan Fabian harus bermain tebak gambar. Jadi gambar akan dilihat oleh Fabian dan ditebak sama Dinasty. Yang bikin aku ngga bisa berhenti ketawa itu gambar yang diberikan adalah ikan gabus. Tapi Fabian malah menggambar, gunung, hutan, sungai, rumput dan pas terakhiran baru gambar ikan didalam sungai. Pas ditanya malah jawabnya, ngga bagus kalo cuman gambar ikan, pemandangannya juga. Fabian melakukan itu biar mereka kalah, dan akhirnya joget jeruk deh! Dasar lelaki…

Ada beberapa adegan yang menurutku sangat dipaksakan, yaitu saat Fabian kecelakaan. Benar-benar terasa dibuat-buatnya. Tapi semua adegan banyak yang kerasa nyata kok ;) Malah ngerasa lagi diantara mereka.

Mba Viera memilih untuk menggunakan pov pertama dari masing-masing pihak. Aku sempat bertanya, kenapa tidak memilih untuk pov ketiga saja, tapi sepertinya keputusan menggunakan pov pertama lebih baik, karena mengeksplor karakter dan perasaan masing-masing pihak yang berhasil membuat gregetan sendiri saat membacanya. Apa yang karakter rasakan tersampaikan dengan baik di pembaca.

Plot twist yang disajikan sangat tidak terduga, mungkin saking panjangnya konflik dan banyaknya pemikiranku yang salah.
Cerita ini sungguh menarik, walau penuh intrik dan dilema tetapi terlalu manis untuk dilewatkan. Jika kamu sudah bertemu dengan Fabian dan Dirga, tidak akan sanggup untuk memilih diantara mereka. Love this book!
Percayalah, tidak ada yang lebih melelahkan daripada menunggu dalam sebuah ketidakpastian.

5 comments:

  1. Ahhhkkk ada blogger balikpapan. Sama kita. Baru nemu dua orang nih. Gue kumpulin bisa buat kopdar nih

    Salaam blogger :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah terima kasih sudah berkunjung! ;)
      Hihi aku masih pemula kok... tapi kayaknya asik kalo bisa ngumpul.
      Semangat nemuin blogger Balikpapan lainnya :D

      Delete
  2. haloo, aku blogger dari balikpapan juga nihhh.. boleh ikutan gabung gak? tapi masih newbie :( hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai ayu aqilah! Wah asik dari Balikpapan juga nih hehe...
      Eh ikutan gabung apa? :D
      Aku belum tahu website blogger di balikpapan. Jadi ngga ada gabung gitu. Sorry yaaa^^

      Delete
    2. gabung komen aja maksudnya, kan yg di komen paling atas juga dari balikpapan tuh hehe :D
      salam kenal yaa anggita! :D

      Delete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS